Rabu, 25 Februari 2009

Tugas IMK Fitri Yulfa D IV : Anilisis Website

Analisis Website Berdasarkan Warna dan Prinsip Ergonomik

1. Pemilihan Warna Pada Sebuah Website

Pengunaan warna website adalah suatu hal yang penting untuk diperhatikan, karena warna dapat mempengaruhi orang yang melihatnya. Oleh karena itu, mengenali karakteristik dari warna menjadi amat penting.
Karakteristik warna tersebut antara lain:
  • Abu-abu. Warna ini adalah warna netral, sehingga dapat dikombinasikan dengan warna-warna lainnya. Abu-abu cocok digunakan sebagai background.
  • Merah. Warna ini menggambarkan semangat, sehingga banyak ahli feng-sui menyarankan warna merah untuk menambah semangat. Warna merah cocok digunakan untuk menarik perhatian dan tombol “Beli”.
  • Hijau. Warna hijau adalah warna alam, warna yang menyejukkan mata dan melambangkan keamanan. Cocok digunakan pada website yang mementingkan unsur keamanan, seperti obat-obatan, dan obat semprot nyamuk.
  • Biru. Warna ini melambangkan ketentraman dan merupakan warna yang sering digunakan. Hindari penggunaan warna biru pada website tentang makanan, karena dapat menghilangkan selera.
  • Hitam. Warna yang melambangkan kekuatan, misteri, dan ketakutan. Warna hitam dapat digunakan untuk menonjolkan warna lainnya.
  • Kuning. Warna kuning adalah warna yang gembira, dan optimisme. Warna ini tidak cocok digunakan pada website untuk lanjut usia, karena dapat membuat mereka gelisah.
  • Ungu. Warna ungu menggabungkan kententraman dari biru dan semangat dari merah. Warna ungu disenangi oleh anak-anak kecil.
  • Coklat. Warna yang juga melambangkan alam, kenyamanan, dan ketahanan. Hindari penggunaan warna ini pada website wanita.
Warna merupakan pertimbangan emosional, karena variasi warna dapat menyebabkan emosi yang berbeda pada tiap orang. Kita semua tahu bahwa hijau adalah simbol uang (mata duitan), tapi apakah kita tahu juga bahwa hijau merupakan simbol ketamakan, iri hati, dan kecemburuan? Pilihan warna akan mendapat efek langsung dari pengunjung tentang persepsi perusahaan atau produk kita tawarkan. Ini menjadi rumit dengan adanya fakta bahwa penggunaan warna pada web sekarang tak terbatas: perkembangan teknologi membolehkan kita membuat jutaan kombinasi warna.Dasar-dasar dari pemilihan warna.

Ini penting untuk dimengerti bahwa setiap warna ditentukan positif dan negatif dari emosi yang menghubungkannya dengan itu, mungkin bisa disebut dengan “makna warna”. Maksudnya adalah bahwa warna akan mempengaruhi emosional customer bagi perusahan, merek atau produk yang ditawarkan. Jadi ketika memilih skema warna untuk website, atau tipe media lain, anda perlu yakin dengan pemberian warna pada perusahaan atau produk dengan warna-warna yang mengajak audiens untuk selalu memilih web perusahaan atau produk kita Mari beristirahat sejenak dan melihat ruang makan, kulkas,atau lemari kaca dapur yang berisi produk yang kita beli dari toko sembako. Warna apa yang kebanyakan kita lihat? Kebanyakan, dari yang terlihat adalah merah, dan banyak yang lain diantaranya.

Hanya sekilas terlihat dilemari kaca, sekarang apakah kita tahu apa yang terlihat di dalamnya itu, produk yang penuh dengan warna merah. Chef Boyardee, Kellogg's, Lipton, Carnation, Ragu, aunt Jemima, Betty Crocker, Orville Redenbacher's, Heinz, Pam, semua merek ini menggunakan label merah. Mengapa? Merah Adalah suatu warna ”panas”, dan sangat emosional juga. Didalam studi, merah benar-benar mempunyai suatu phisik mempengaruhi orang-orang, meningkan jantung dan menyebabkan tekanan darah untuk naik, menarik perhatian kita, tindakan keributan, dan suatu warna yang sangat kuat untuk produk pembungkus.

Semua warna yang pas/cocok dimasukkan ke dalam tiga kategori; sejuk, hangat dan netral. Sedangkan kita bisa memilih semua warna yang kita suka dari kategori yang sama, itu mungkin sering mencapai efek yang lebih sangat kuat dengan memperkenalkan warna dari satu di antara kelompok yang lain. Mari kita liat pandangan/persepsi sekarang bagaimana warna-warna bekerja bersama dan masing2 warna berarti bagi yang melihatnya.
Kita mungkin bertanya-tanya, ”Apa yang merupakan kebenaran mewarnai kombinasi untuk bisnis website?” Selagi tidak ada kemutlakan “kebenaran” untuk mewarnai website, kamu perlu memahami target pendengar, dan mempertimbangkan tanggapan mereka tentang warna, yang tidak dimilik. Jika gol akhir adalah untuk memilih produk atau perusahaan, kemudian palet warna harus ditetapkan. Ada keseluruhan factor yang menandai apa yang pengunjung suka atau tidak suka. Faktor dasar target pengunjung untuk dipertimbangkan adalah perbedaan umur/zaman, perbedaan kelas, perbedaan jenis kelamin dan keseluruhan kecenderungan warna.

Perbedaan umur/zaman adalah suatu faktor pokok yang tidak boleh diabaikan.

Jika anak remaja dan anak-anak adalah target pengunjung, kemudian mereka menyukai terang, warna dasar, warna primer merah, biru, kuning dan hijau. Bagaimanapun, berbeda dengan orang dewasa, lebih tua, mereka akan menyukai warna yang lebih gelap, sama dengan mewarnai dari kelompok warna-warna yang netral.
Perbedaan kelas adalah faktor pokok yang lain di dalam memilih warna.

Riset Amerika Serikat telah menunjukkan kelas pekerja menyukai warna seperti biru, merah, hijau, dan lain lain yang lebih terdidik cenderung untuk menyukai yang lebih mengaburkan warna seperti taupe, warna biru langit, celadon, ikan salem, dll.
Perbedaan jenis kelamin adalah suatu faktor nyata didalam memilih warna.

Laki-laki cenderung untuk menyukai warna cool seperti hijau dan biru, di mana wanita menyukai warna lebih hangat, merah dan orange. Jika kita mempunyai pendengar/pemerhati keduanya para laki-laki dan perempuan, yang akan mempertimbangkan pencampuran beberapa warna dari palet cool dan hangat kepada keduanya laki-laki dan perempuan dapat bertanya pada mereka.

Yang terakhir tapi bukan tidak penting adalah kecenderungan warna. Menurut definisi, suatu kecenderungan berarti “tren”. Memilih warna yang populer boleh2 saja untuk beberapa bentuk websites dan produk, tetapi jika kita ingin menyajikan umur yang panjang dan stabilitas web, kemudian warna populer tidak memungkinkan jadi yang terbaik untuk web kita. Sebagai gantinya, kita boleh mempertimbangkan warna yang lebih tradisional yang berdiri dari waktu ke waktu. Memilih warna lebih kepada mengambil apa yang dirasa baik oleh kita, adalah menimbulkan suatu tanggapan lain dari yang melihat web kita. Dengan mengetahui target dan efek yang berbeda dari warna yang ditimbulkan, kita memperoleh suatu kemampuan lebih besar untuk menentukan apa yang menjadi warna terbaik untuk menarik pengunjung.
Satu catatan terakhir tentang warna. Pengunjung web biasanya menggunakan monitor berbeda, browsers berbeda, dan sistem operasi berbeda. Itu hampir mustahil untuk memastikan bahwa warna yang kita buat akan sama pada tiap-tiap komputer seperti halnya sedang dicetak.
Jangan hanya terkait dengan perbedaan pada komputer yang berbeda, tetapi bagaimana kita mencoba menjadikan konsisten. Bagaimana kita menciptakan suatu palet warna untuk perusahaan, identitas merek, atau warna produk, konsistensi adalah kunci. Gunakanlah warna yang sama pada seluruh usaha pemasaran untuk menciptakan keakraban dengan produk atau perusahaan. Konsistensi akan membantu menarik pengunjung.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan warna :

a. Aspek Psikologi
  • Hindari penggunaan tampilan yang secara simultan menampilkan sejumlah warna tajam.Warna merah, jingga, kuning, dan hijau dapat dilihat bersama – sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru, dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan kembali mata yang berulang – ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan.
  • Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis dan bentuk yang kecil. Mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci/kecil, tajam, bergelombang pendek.
  • Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru. Sudut – sudut yang beda hanya pada prosentase warna biru akan terlihat sama.
  • Pengamat yang lebih tua memerlukan aras ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna
  • Besarnya perubahan warna yang dapat dideteksi bervariasi untuk warna yang berbeda. Perubahan kecil dalam warna merah dan ungu sukar dideteksi dibandingkan dengan warna lain seperti kuning dan biru – hijau. Selain itu sistem penglihatan kita tidak siap untuk merasakan perubahan warna hijau.
  • Hindari warna merah dan hijau yang ditempatkan secara berseberangan pada tampilan berskala besar. Warna yang lebih cocok adalah biru dan kuning.
  • Warna yang berlawanan dapat digunakan bersama – sama. Merah dengan hijau atau kuning dengan biru merupakan kombinasi yang baik untuk tampilan sederhana. Kombinasi merah dengan kuning atau hijau dengan biru akan menghasilkan citra yang lebih jelek.
  • Untuk pengamat yang mengalami kekurangan dalam melihat warna hindari perubahan warna tunggal.
  • Warna akan berubah kenampakannya ketika aras cahaya sekeliling berubah sehingga tampilan akan berubah ketika cahaya sekeliling berbeda sangat tajam

b. Aspek Perceptual (persepsi)
  • Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam menggunakan sensor warnanya.
  • Diterima tidaknya layar tampilan warna oleh para pengguna, sangat bergantung pada bagaimana warna digunakan. Warna dapat meningkatkan interaksi hanya jika implementasinya mengikuti prinsip dasar dari penglihatan warna oleh manusia.
  • Tidak semua warna mudah dibaca. Secara umum latar belakang dengan warna gelap akan memberikan kenampakan yang lebih baik (informasi lebih jelas) dibanding warna yang lebih cerah
  • Hindari diskriminasi warna pada daerah yang kecil
c. Aspek Kognitif
  • Jangan menggunakan warna yang berlebihan karena penggunaan warna bertujuan menarik perhatian atau pengelompokan informasi. Sebaiknya menggunakan warna secara berpasangan.
  • Kelompokkan elemen – elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama
  • Warna yang sama membawa pesan yang serupa
  • Urutkan warna sesuai dengan urutan spektralnya
  • Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian
  • Warna hangat dan dingin sering digunakan untuk menunjukkan arah tindakan. Biasanya warna hangat untuk menunjukkan adanya tindakan atau tanggapan yang diperlukan. Warna yang dingin biasanya digunakan untuk menunjukkan status atau informasi latar belakang.

CONTOH HALAMAN WEB : www.pdampadang.com




Pewarnaan pada web ini terlihat baik dan menarik. Perpaduan warnanya bagus karena warna yang dipilih adalah warna biru, sesuai dengan warna air bersih yang mencerminkan PDAM. Hanya saja, ternyata website ini sudah sangat lama tidak di update, karena terakhir updatenya pada bulan Mei 2007. Untuk sebuah web, jika jarang di update tentunya orang juga akan tidak tertarik untuk mengunjungi, sebagus apapun tampilan website kita.

2. Prinsip Fisikal dan Prinsip Kognitif dalam Faktor Ergonomi

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.

PRINSIP FISIKAL

1) Menjadikan segala sesuatu mudah dijangkau
Ketika membuka sebuah website orang akan melihat tampilan sebuah website apakah tampilan website itu menarik atau tidak sehingga website menjadikan segala sesuatu mudah dijangkau dalam mencari sebuah informasi.
2) Bekerja dengan tinggi yang sesuai
Website dapat memberikan informasi ataupun pengetahuan bagi seseorang untuk mencari sesuatu sehingga sebuah website harus benar-benar bekerja sesuai dengan kebutuhan yang dapat memberikan informasi
3) Mengurangi pengeluaran tenaga yang berlebihan
Sebuah tampilan website harus mengurangi tampilan yang membuat pengunjung merasa bosan dan menggunakan warna –warna yang terang.
4) Meminimalkan keletihan
Sebuah website harus meminimalkan keletihan pada saat orang mengunjung website sehingga pada saat website itu saat loading orang tidak terlalu lama untuk menunggu website itu terbuka
5) Mengurangi pengulangan yang berlebihan
Sebuah website harus mengurangi tampilan yang berulang-ulang karena membuat orang merasa bosan bila memebuka web tersebut.
6) Meminimalkan contact stress
Pada saat orang membuka website kita orang tersebut harus merasa nyaman bila membuka website kita sehingga dapat menghilangkan stress orang karena dengan tampilan website yang begitu menarik dan memberikan informasi terbaru orang tersebut akan merasa nyaman dan senang.
7) Menciptakan lingkungan yang menyenangkan
Sebuah website harus menciptakan pengunjung website merasa senang saat membuka sebuah website.
8) Memberikan jarak ruang dan akses
Sebuah Website dapat memberikan jarak ruang dan akses yang luas sehingga pengunjung dapat mengaksesnya ke berbagai Negara dalam mencari informasi seperti pengetahuan teknologi informasi,mencari pekerjaan dll.

PRINSIP KOGNITIF

1. Adanya Standarisasi
Dalam membuat sebuah website harus mempunyai standrisasi
2. Membuat stereotipe
Stereotipe adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu tersebut. Stereotipe dapat berupa prasangka positif dan negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif.
3. Menghubungkan aksi dengan persepsi
Prinsip kognitif (pola pikir manusia) dapat menghubungkan aksi dan persepsi setiap orang sehingga diambil suatu persepsi secara bersama-sama.
4. Mempermudah pemaparan suatu informasi
Sebuah website orang dapat memberikan kritikan dan saran tentang penampilan website yang telah kita buat sehingga dari kritikan tersebut kita dapat memperbaiki atau memperbaharui tampilan website.
5. Menyajikan informasi pada level yang tepat secara detail
Dalam membuat sebuah website kita harus menyajikan sebuah informasi yang tepat secara detail sehingga orang yang melihat dan membuka website dapat mengetahui informasi sehingga informasi ini diketahui oleh orang lain.
6. Memberikan image/gambaran yang jelas
Pada sebuah website harus memberikan image (gambar) yang jelas sehingga orang yang melihatnya tahu maksud gambar yang telah kita buat
7. Membuat redundansi
Pada prinsip kognitif dalam faktor ergonomi di buat redudansi
8. Membuat pola
Merancang sebuah website harus membuat pola sehingga pola-pola apa saja yang dibutuhkan dalam website.
9. Memberikan stimulan yang bervariasi sesuai kondisi
Prinsip kognitif bila ditinjau dari sebuah tampilan website harus memberikan stimulant yang bervariasi sehingga orang yang melihat website kita tidak merasa jenuh dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
10. Memberikan umpan balik secara cepat/seketika.
Orang yang membuat website harus memberikan umpan balik antara si pembuat dengan si pemakai sehingga mereka dapat kritik atau saran yang bersifat membangun kreativitas penampilan website.


Daftar Bacaan :
1. http://www.internetmedia-solutions.com/memilih_warna_pada_website.php
2. http://www.solusiwebindo.com/article/warna_website.php

Kunjungi blog ini dengan alamat: http://blogfityu.blogspot.com